Alkisah seoran pemuda ingin menikahi gadis cantik, putri seorang petani.  Pemuda itu datang pada si petani untuk meminta izin meminang anaknya.  Si petani mengamati pemuda itu dan berkata, "Nak, pergilah ke padang  itu. Aku akan melepaskan tiga banteng, satu per satu. Kalau kau bisa  menangkap ekor salah satu dari tiga banteng itu, kau bisa menikahi  putriku." 
Pemuda itu berdiri di padang, menunggu banteng pertama. 
 newenglander.smugmug.com 
Pintu gudang terbuka dan keluarlah banteng yang bertampang paling sangar  dan berukuran paling besar yang pernah dilihatnya. Pemuda itu  memutuskan salah satu dari dua banteng yang lain pasti akan lebih baik  dari yang satu ini. Dia pun berlari ke pinggir dan membiarkan banteng  itu berlalu melewati padang hingga ke gerbang belakang.  
Lalu, pintu gudang terbuka lagi. Tak disangkanya. Selama hidupnya, tak  pernah dia melihat seekor binatang sebesar dan segalak ini. Banteng itu  berdiri sambil mengais-ngais tanah, melenguh, dan air liurnya menetes,  sementara matanya menatap tajam pemuda itu. 
Bagaimanapun penampilan banteng berikutnya, pasti jadi pilihan yang  lebih baik daripada yang kedua ini. Si pemuda pun berlari ke pagar dan  membiarkan banteng kedua itu berlalu melewati padang, dan keluar menuju  gerbang belakang. 
Pintu kembali terbuka untuk kali ketiga. Seulas senyum muncul di wajah  pemuda itu. Kali ini banteng yang muncul berukuran kecil dan paling  lemah dan kurus kering yang pernah dilihatnya. Si pemuda yakin sekali  inilah banteng untuknya. Ketika banteng itu berlari, si pemuda  bersiap-siap hendak melompat di saat yang tepat. Dia pun berhasil  menangkapnya...tapi sayangnya banteng itu tak punya ekor! 
 Seperti itulah kehidupan, selalu penuh dengan peluang. Sebagian peluang akan  terasa mudah dan ringan dikerjakan, tapi sebagian lagi akan tampak sulit  dan berat. 
Terkadang kita suka menunggu dan melewatkan peluang-peluang yang datang, dengan harapan akan mendapat sesuatu yang jauh lebih baik. Sayang, peluang itu justru tidak akan pernah muncul kembali. Maka, berusahalah  untuk menangkap peluang yang ada di depan mata, meski kelihatannya sukar  dan berat. 
Sumber:
