Pages

Mainan Anak Tradisional Versus Modern


http://wimiu.com/wp-content/themes/sahifa/timthumb.php?src=/wp-content/uploads/2012/10/mainan-tradisional-versus-modern.jpg&h=330&w=660&a=c
Pro dan Kontra Mainan Anak Tradisional dengan Modern

Di zaman modern seperti ini, mainan anak tradisional semakin sulit ditemukan. Sebaliknya, game online begitu disukai anak-anak. Kemudahan akses internet di perumahan dan menjamurnya warnet menambah aktivitas bermain game online begitu mudahnya didapat.

Banyaknya jenis permainan yang dapat dimainkan menyebabkan durasi bermain bisa berjam-jam. Pro dan kontra pun muncul dari para orang tua. Bagi yang setuju mengatakan game online bermanfaat menambah kemampuan motorik dan kecepatan berpikir. Biasanya yang berpendapat seperti ini orangtuanya juga gemar bermain game online terutama pasangan yang masih muda.

Sebaliknya orangtua yang gaptek atau gagap teknologi biasanya berpendapat, game online hanya membuang waktu saja. Lebih-lebih orangtua yang kewalahan memaksa anaknya untuk belajar karena anaknya kecanduan main game online.

Banyak kasus terjadi dimana orangtua melabrak penyedia jasa game online karena anaknya berjam-jam tidak pulang ke rumah. Lupa waktu, lupa belajar dan lupa sholat. Bahkan sering kejadian uang di rumah ikut hilang dicuri anaknya, apalagi kalau bukan untuk membayar sewa internet agar bisa bermain game online.

Berbeda dengan zaman dahulu, mainan dan permainan anak masih sederhana. Bermain gundu atau kelereng, petak umpet, pistol-pistolan dari kertas, mobil-mobilan dari kulit jeruk merupakan contoh mainan anak tradisional yang semakin sulit ditemukan. Intinya segala yang disediakan alam dapat dimanfaatkan dengan gratis. Kalaupun harus membeli harganya tidak terlalu mahal dan pasti terjangkau.

Bermain memang dapat dilakukan secara individu maupun bersama-sama. Keduanya bermanfaat bagi perkembangan dan kecerdasan anak. Apalagi konsep kecerdasan sekarang makin berkembang. Dulu, anak pintar terbatas pada kecerdasan angka dan logika. Sekarang berkembang jauh dengan konsep bahwa semua anak pasti ada sisi menonjol yang bisa dilatih dan dikembangkan.

Konsep kecerdasan berkembang dari sekedar kecerdasan angka dan logika menjadi kecerdasan alam, gambar dan ruang, gerak, bergaul, diri, bahasa, dan kecerdasan musik.

Kemampuan anak dapat dilatih dengan permainan dan mainan, baik tradisional maupun modern, individu maupun kelompok. Permainan tradisional atau modern memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak bijaksanan seandainya keduanya dipertentangkan.

Hal terpenting ialah memilih dan memilah mainan dan permainan yang bermanfaat atau tidak dan disesuaikan dengan gaya belajar tiap-tiap anak.

Anak yang memiliki kecerdasan gerak hendaknya diarahkan dengan permainan yang banyak berhubungan dengan aktivitas fisik. Begitu juga dengan anak yang memiliki kecerdasan musik. Seandainya anak tersebut diarahkan dengan aktivitas belajar yang melibatkan musik secara optimal, bukan tidak mungkin anak tersebut akan menjadi musisi.

Sekilas, mainan anak tradisional lebih melatih kreativitas dan produktivitas anak dikarenakan proses mencari ide, bahan-bahan dan perakitan dilakukan sendiri. Sebaliknya, mainan modern banyak melatih daya inovasi, modifikasi dan kemampuan operasional.

Hal terbaik tentunya mengkombinasikan keduanya dengan bijak agar anak dapat berkembang secara optimal disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing.



Sumberhttp://wimiu.com/editorial/915-pro-kontra-mainan-anak-tradisional-dengan-modern.html