Chief Executive Officer (CEO) G-Resources, Peter Albert, Rabu 7 Agustus 2013, menyatakan, tambang emas Martabe merupakan salah satu tambang emas paling efisien di dunia. Biaya tunai operasional saat ini hanya US$510 per ounces.
"Cash cost berdasarkan Gold Institute Standard sebesar US$510 per ounces, lebih rendah dari rata-rata pertambangan emas lain yang mencapai US$750 per ounces," kata Peter di Jakarta.
Sementara itu, biaya operasional keseluruhan tambang emas Martabe, termasuk biaya eksplorasi dan operasional kantor hanya sebesar US$900 per ounces. Biaya ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tambang emas dunia lainnya sekitar US$1.250 per ounces.
"Dengan harga emas saat ini, maka produksi pertambangan emas dunia saat ini tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan mereka ramai-ramai memotong target produksinya," katanya.
Berbeda dangan tambang emas lainnya, Tambang Emas Martabe menggenjot target produksi emas 2013 menjadi 280 ribu ounces (7,9 ton emas) dari target semula yang hanya 250 ribu ounces (7 ton).
Pada 2013, perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$80 juta, namun pada semester pertama 2013 baru terserap US$30 juta. Secara keseluruhan, perusahaan telah menggelontorkan US$700 juta untuk membangun tambang emas Martabe.
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat Pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah kontrak karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.
Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumber daya 8,05 juta ounces emas dan 77 juta ounce perak serta ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun 250 ribu ounces emas dan 2-3 juta ounces perak berbiaya rendah. (art)
Home
» alam
» Ekonomi
» Tambang Emas Martabe Tak Terpengaruh Anjloknya - Harga Emas Perusahaan malah menggenjot produksi emas dan perak