Pages

[BARU] Wow, Inilah Perkelahian Pertama dalam Sejarah Badminton







Metrotvnews.com, Vancouver: Adu jotos ternyata tidak hanya terjadi di lapangan hijau. Aksi tidak sportif yang kerap dilakukan para pesepak bola itu ternyata telah merasuki atlet badminton.

Adalah mantan ganda Thailand Bodin Issara dan Maneepong Jongjit yang melakukan aksi 'Muathaiminton'. Mereka adu jotos di Richmond Oval, Vancouver, Kanada, saat partai final Kanada Terbuka, beberapa pekan lalu.

Mengutip nydailynews.com, Selasa (23/7),kejadian itu memang sudah berlangsung lama. Namun, videonya baru saja beredar luas dan membuat publik terbelalak. 

Pertengkaran awalnya terjadi di samping lapangan. Hal itu terjadi tidak lama setelah Jongit dan partner-nya Nipitphon Puangpuapech, juga dari Thailand, meraih kemenangan menyusul kartu hitam yang diterima Issara.

Keduanya sebenarnya sudah mendapat peringatan dari wasit karena terlibat adu mulut. Namun, itu tidak digubris. Issara tetap berupaya memukul Jongjit. Sontak sejumlah orang yang berada di dekat mereka berusaha melerai perkelahian, namun gagal. Issara terus berusaha melayangkan pukulan ke Jongjit.

Jongjit mencoba lari dari berondongan pukulan mantan rekannya ke lapangan sebelah. Namun, ia terus dikejar oleh Issara yang terlihat begitu bernafsu ingin melampiaskan pukulan.

Aksi kejar-mengejar terjadi dan terus direkam oleh televisi Kanada yang menyiarkan langsung turnamen tersebut ke seluruh dunia. Kejar-kejaran baru berhenti setelah Issara membekuk Jongjit. Bak seorang pegulat profesional, Issara melumpuhkan lawannya serta langsung melancarkan pukulan, injakan, dan tendangan.

Issara dan Jongjit merupakan dua pemain yang tampil padu kala menjuarai India Terbuka 2012. Keduanya sudah berpisah sejak Januari lalu. Issara memutuskan pensiun karena harus merawat ibunya. Tapi, kemudian ia kembali mengayun raket bersama pebulu tangkis lain.

Atas peristiwa memalukan itu, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) langsung melakukan penyelidikan. "BWF memiliki prosedur untuk menindak aksi tersebut. Komite Disiplin akan diinstruksikan untuk menyelidiki adu jotos yang dilakukan kedua pebulu tangkis," demikian pernyataan BWF seperti dilansir nydailynews.com. (Nav)
Perang Jari Tengah, Inilah Kronologi Perkelahian Bodin Issara – Maneepong Jongjit

Perkelahian ganda putra Thailand yaitu Bodin Issara dan Maneepong Jongjit yang berlangsung kemarin memang benar-benar menyesakkan dada serta memukul habis prestige olahraga ini.Bulutangkis yang sejatinya merupakan olahraga yang menggunakan Shuttlecock sebagai sesuatu yang digunakan untuk dipukul malah berubah. Kemarin Bodin Issara bukan lagi memukul shuttlecock untuk mendapatkan poin, Maneepong Jongjit yang merupakanpartnernya terdahulu jadi sasaran empuk.

Bulutangkis kemarin menjadi olahraga yang mirip dengan sepakbola Indonesia yang selalu membumbui arena sepakbola dengan Silat, Kungfu, Taekwondo, Karate, Kick Boxing, Gulat, Sumo dsb. Untuk kali pertama dalam sejarah adanya olahraga Bulutangkis, kekuatan fisik bersarang di tubuh lawan. Insiden pemukulan ini benar-benar memalukan dan benar-benar menyakiti banyak pencinta Bulutangkis karena ini merupakan kasus kedua setelah insiden di Olimpiade London 2012 yang juga menjatuhkan citra dari olahraga tepok bulu angsa ini.

Tapi tidak banyak orang yang tahu apa sebenarnya yang terjadi kemarin di lapangan. Jika merunut dari asal muasal kejadian, Always Badminton ingin sedikit membagi kronologi kejadian yang beredar kemarin. Penyelidikan saat ini masih dilangsungkan oleh pihak investigasi BWF.

Kronologi Kejadian

Final Yonex Canada Open 2013 dimulai tepat pukul 1 siang waktu Kanada. Setelah dua pertandingan di nomer gand aputri dan tunggal putra selesai. Dua pasangan Thailand akhirnya memasuki lapangan yaitu Maneepong Jongjit dan Nipithpon Puangpuapech serta Bodin Issara dan Pakkawat Villailak.

Setelah melakukan pemanasan sebentar, kedua pemain akhirnya mulai bertanding. Di awal babak pertama ini, kedua pemain sudah mulai adu intimidasi dan saling provokasi. Di poin poin awal kedua pemain sudah saling melemparkan jari tengah ke lawan masing-masing. Nipithpon mengatakan bahwa Bodin lah yang memulai provokasi, namun Pakkawat mengatakan Maneepong yang memulai intimidasi dengan jari tengah.

Maneepong dan Nipithpon akhirnya memenangkan pertandingan di babak pertama dengan skor 21-12. Menjelang pergantian tempat, intrik serta provokasi diantar kedua pemain semakin menjadi. Perang jari tenagh menjadi barang murah bagi keduanya. Wasit yang melihat gelagat buruk kedua pemain sempat memanggil kedua pemain dan memberikan peringatan bagi keduanya. Ternyata, peringatan wasit ini tidak memberikan efek jera. Permintaan Bodin kepada Maneepong untuk bermain dengan baik dan fair dan tak usah menggunakan intimidasi tidak ditanggapi serius oleh Maneepong. Maneepong malah mengacungkan jari tengah ke arah Surti (Maksdunya Bodin). Entah kenapa selain mengacungkan jari tengah, raket Maneepong juga mendarat dan menghantam keras telinga Bodin sehingga berdarah. Aksi inilah yang menghabiskan kesabaran Bodin yang dikenal sangat mencintai ibunya.

Tak ayal sudah dibakar emosi, Bodin langsung mengejar Maneepong. Setelah mendapatkan bajunya ketika melompat ke lapangan sebelah, Sebuah bantingan membuat Maneepong tersungkur. Di saat inilah, Bodin melayangkan tinju, tendangan yang membuat Maneepong tidak berdaya dibuatnya. Perkelahian baru dapat direlai setelah Maneepong berhasil diselamatkan dan Bodin dalam sikap terkunci oleh pelatihnya di atas matras lapangan.

Maneepong yang sudah tak menggunakan baju akhirnya digiring keluar lapangan. Wasit akhirnya memutuskan Bodin mendapatkan Kartu Hitam sebagai tanda ia dan pasangannya di diskualifikasi dari turnamen ini dan kemenangan diberikan kepada Maneepong dan Nipithpon. BWF sendiri masih melakukan investigasi terhadap insiden ini, kedua pemain kemungkinan besar akan terkena hukuman baikd ari federasi bulutangkis dunia maupun federasi bulutangkis Thailand. Harapan kami bahwa penyelidikan berlangsung fair dan tidak sekedar menyalahkan Bodin Issara karena jika memang benar Maneepong memukul dan memulai perang jari tengah dengan Bodin maka ia juga pantas mendapatkan hukuman. Tidak boleh ada diskriminasi karena Maneepong pemain Pelatnas dan Bodin hanya pemain Professional.


sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/51f5c393bbf87bb53a000003/baru-perkelahian-pertama-dalam-sejarah-badminton/