Pages

Keluarga Muda di China Ini Sewa Toilet Jadi Rumah - Mereka harus membayar Rp14 juta per tahun untuk tinggal di toilet


http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/08/27/219461_keluarga-china-tinggal-di-toilet_663_382.jpg

Keluarga Muda di China Ini Sewa Toilet Jadi Rumah - Mereka harus membayar Rp14 juta per tahun untuk tinggal di toilet
Kemiskinan membuat keluarga muda di China ini terpaksa tinggal di toilet pria yang tidak terpakai di sebuah hotel kawasan  Shenyang, Provinsi Liaoning.

Laman Dailymail, Senin 26 Agustus 2013, mengabadikan gambar bagaimana When Zeng yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang besi, penyemir dan pembuat sepatu beraktivitas di toilet tersebut bersama istri, Wang Zhixia, dan putra semata wayang mereka yang baru berusia tiga tahun, Devi.

Meski tidak layak huni, Zeng berusaha menyupap toilet pria berukuran 20 meter persegi itu menjadi sebuah rumah yang nyaman.

Ada tiga bilik di toilet tersebut. Salah satunya sengaja dijebol When untuk digunakan sebagai tempat menaruh tempat tidur. Namun, toilet untuk membuang urin manusia masih terpasang di sana. Sementara dua bilik lainnya, digunakan sebagai lemari pakaian.

Di belakang pintu toilet yang menjadi pintu utama menuju rumah kecilnya itu, terpasang karakter huruf China "Xi" yang bermakna kebahagiaan. 

Datang dari sebuah keluarga miskin di Desa Fumin, Provinsi Jilin, Zeng sempat kuliah di universitas bergengsi, Institut Ilmu dan Teknologi Heilongjiang pada 1999 silam. Namun, dia tidak dapat meneruskan studi di sana karena ketiadaan biaya. Sehingga akhirnya dia nekat memutuskan pindah ke Shenyang, walau hanya bermodal 50 Yuan atau Rp89 ribu di saku. 

Di tahun 2010 lalu, pria berusia 33 tahun itu menikahi Zhixia. Merasa bersalah karena tidak dapat memberikan bulan madu kepada sang istri, Zeng terpaksa merogoh 500 Yuan atau Rp887 ribu supaya dapat tinggal di sebuah apartemen mewah. 

Namun enam hari kemudian, mereka kembali lagi ke tempat aslinya yang telah disewa dari pihak hotel sejak 2006. Supaya dapat tinggal di toilet yang tidak terpakai itu, Zeng harus membayar 8.000 Yuan atau Rp14 juta setiap tahunnya kepada pihak hotel. 

Apabila ingin memasak, maka sang istri, Zhixia, akan melakukannya di luar. Mengingat memasak di dalam tidak higienis sebab masih ada toilet yang terpasang di sana. 

Untuk meminimalkan bau tidak sedap dari pipa pembuangan toilet yang berada di lantai atas mereka, Zeng dan istri terpaksa harus sesering mungkin menekan tombol flush toilet di dalam "rumah" mereka itu. 

Namun karena sudah tujuh tahun tinggal di sana, putra mereka akhirnya menderita eczema atau radang kulit. Zeng sebenarnya telah mengajukan permintaan untuk dapat menyewa rumah murah di Shenyang. 

Namun status kependudukan Zeng masih menyatakan dia warga Heilongjiang, sehingga menyulitkannya dapat persetujuan pengajuan sewa rumah murah itu. 

Zeng menyadari "rumah" yang didiami keluarganya sekarang jauh dari kata ideal. Namun dia mengaku bahagia. "Saya cukup puas dengan keadaan saat ini," ujar Zeng kepada laman Englishnews.cn

Bahkan Zeng berujar kehidupannya di desa dulu jauh lebih sulit daripada yang kini dialaminya. Dia tetap optimistis bahwa roda kehidupan akan terus berputar.

"Tenang saja. Kami masih muda. Hidup akan semakin baik apabila kami terus bekerja keras," ungkapnya optimistis. 

Zeng memang harus bekerja keras untuk bisa membiayai anak, istri dan sewa "rumah" nya kepada pihak hotel. Belum lagi dia juga masih harus menyisihkan sebagian penghasilannya kepada orangtuanya di desa. 

Karenanya Zeng rela banting tulang mengerjakan tiga pekerjaan sekaligus. Dari situ dia memperoleh penghasilan 2.000 Yuan atau Rp3,6 juta setiap bulannya. Nominal pendapatan tersebut dua kali lipat dari standar upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Shenyang.  (eh)





Round the U-bend: Zeng Lingjun, his wife Wang Zhixia and their baby Devi have set up home in a converted men's toilet
Round the U-bend: Zeng Lingjun, his wife Wang Zhixia and their baby Devi have set up home in a converted men's toilet

Enterprising: Mr Zeng created a bed by placing planks on top of one toilet and has transformed tow stalls into wardrobes
Enterprising: Mr Zeng created a bed by placing wooden planks on top of one toilet and has transformed two unused stalls into wardrobes
Homemaker: Wife Wang Zhixia cooks outside the entrance to the family home. She said the living arrangement was not 'convenient for cooking', but that she is used to it
Homemaker: Wife Wang Zhixia cooks outside the entrance to the family home. She said the living arrangement was not 'convenient for cooking', but that she is used to it

Upbeat: Mr Zeng decribes his home - still fitted with urinals - as 'small but complete', and called his baby 'Devi', which means satisfying one's desire
Upbeat: Mr Zeng decribes his home - still fitted with urinals - as 'small but complete', and called his baby 'Devi', which means satisfying one's desire
Wedded bliss: Ms Wang shows her son the couple's wedding photograph. Mr Zeng could not scrape together enough money for a real honeymoon, but took out 500 yuan from his savings and rented a 900-square-feet apartment in a high-end neighborhood
Wedded bliss: Ms Wang shows her son the couple's wedding photograph. Mr Zeng could not scrape together enough money for a real honeymoon, but took out 500 yuan from his savings and rented a 900-square-feet apartment in a high-end neighborhood

Lingering: Although the family say they are satisfied with their home they have to flush the toilet regularly to wash away any odours from the in-use lavatory block on the floor above
Lingering: Although the family say they are satisfied with their home they have to flush the toilet regularly to wash away any odours from the in-use lavatory block on the floor above


sumber | segalaunik.blogspot.com | http://dunia.news.viva.co.id/news/read/439400-keluarga-muda-di-china-ini-sewa-toilet-jadi-rumah