Pages

Membongkar Penipuan Berkedok SMS : Saat 'Mama Minta Pulsa' Tak Pernah Jera


http://images.detik.com/content/2013/08/20/10/penipubapakanakkonten.jpg

Membongkar Penipuan Berkedok SMS : Saat 'Mama Minta Pulsa' Tak Pernah Jera Ade Martha, 35 tahun seperti enggan membuka pesan pendek yang mampir ke telepon selulernya. Setiap hari dari sekian SMS masuk, pasti ada yang isinya 'mama minta pulsa', menawarkan pinjaman tanpa agunan, sampai menang undian berhadiah.

Wal hasil beberapa kolega lebih senang menghubungi dia lewat media sosial, blackberry messenger, atau whatsapp. Penjahat seperti tak kenal jera. Hingga kini penipuan lewat pesan pendek tetap marak. "Kalau dulu-dulu (sms) saya balas, tapi sekarang langsung aku hapus saja," kata Ade kepada detikcom, Senin (19/8) kemarin.

Setahun lalu, Rusmanto Rahadi, 42 tahun sang kakak juga hampir tertipu dengan modus serupa. Rusmanto yang tinggal di Tangerang tiba-tiba mendapat SMS yang mengabarkan dia dapat hadiah Rp 45 juta.

"Si penipu itu minta duit sebagai imbalannya, tapi aku lupa jumlahnya berapa. Dia nelpon lama banget," kisah Ade. Untungnya Rusmanto tidak tergiur.



Efron Paulus, 25 tahun, pun pernah hampir jatuh ke dalam lubang yang sama. Enam tahun lalu, Ia girang bukan main saat tiba-tiba sebuah SMS masuk ke nomor selulernya. Isinya, "Selamat Anda dapat hadiah mobil,".

Didorong penasaran dan rasa ingin tahu, pria yang bekerja di perusahaan pembiayaan di Jakarta ini menghubungi si pemberi pesan. "Yang angkat telepon cowok, dia nyuruh transfer uang, ternyata itu penipuan,” kata Efron.

Pesan pendek berisi penipuan juga sering singgah di nomor pribadi Riza Firmansyah, 22 tahun, seorang pegawai negeri sipil salah satu kementerian di Jakarta. Tapi ia mengaku tak pernah dibuat pusing karena sudah mengenali tipe-tipe SMS penipuan.

"Logikanya, nomor provider itu gak pernah dipakai untuk pengumuman undian,” kata Riza.
Di Medan, Sumatera Utara kondisi yang sama juga dialami Nelly Sinaga, 30 tahun. Namun dia selalu lolos dari jerat tipu-tipu.

Namun menurut Nelly tak semua masyarakat Indonesia menyadari potensi penipuan dari satu SMS yang tiba-tiba nyasar ke telepon seluler mereka. Tak tertutup kemungkinan ada banyak orang yang tertipu dan terlanjur mengirimkan uang ke rekening tak dikenal.

Vice President Corporate Communication PT XL Axiata, Turina Farouk mengakui masih maraknya SMS penipuan. Tak hanya dari ponsel, penipuan juga terjadi di situs-situs palsu yang dibuat dengan mencatut nama operator atau perusahaan lain.

Turina mengatakan pihaknya sebenarnya sudah melakukan cara-cara untuk meminimalisir berkembangnya SMS penipuan antara lain lewat sosialisasi. "Mei lalu, XL, telkomsel dan indosat kami bertiga sama-sama buat iklan, agar konsumen berhati-hati karena penipuan tidak hanya dari sms, dari web dan voice juga ada," kata Turina saat dihubungi, kemarin.

Salah satu langkah yang dilakukan XL adalah kerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap pelaku penipuan. Langkah pertama saat menerima SMS penipuan, kata Turina, adalah dengan melapor ke pihak berwajib dalam hal ini polisi.

Keberadaan SMS berisi penipuan, ternyata meresahkan masyarakat. Sementara dari segi operator, penipuan yang mencatut nama mereka ternyata juga berdampak negatif bagi usaha mereka. Turina menyebut, belakangan banyak sekali komplain . "Pasti kami kena dampak terganggu karena banyak sekali komplain yang masuk. Pastinya berkaitan dengan image perusahaan," ujarnya.

sumber | segalaunik.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/08/20/105926/2334878/10/saat-mama-minta-pulsa-tak-pernah-jera?991104topnews