Pages

Israel Gelar Ratu Kecantikan Korban Perang Nazi - Semua kontestan sudah berusia di atas 70 tahun

Israel Gelar Ratu Kecantikan Korban Perang Nazi - Semua kontestan sudah berusia di atas 70 tahun
Biasanya kegiatan memperingati tindak kekejaman tentara Nazi dianggap acara yang suram ketimbang membawa kebahagiaan. Namun hal berbeda digelar di Kota Haifa, Israel.

Laman Dailymail, Jumat 23 Agustus 2013 melansir, sebuah organisasi bernama Kedutaan Kristen Internasional, menggelar pemilihan ratu kecantikan khusus bagi korban kejahatan pada waktu Holocaust dulu. Organisasi itu merupakan kelompok evangelis yang mendukung Israel dan bekerja sama untuk menggalang dana amal bagi korban selamat Holocaust.

Alhasil pada Kamis malam kemarin, berkumpul sekitar 16 kontestan yang semuanya sudah berusia di atas 70 tahun. Mereka turut berkompetisi untuk memperebutkan gelar Miss Holocaust dan tiara.

Tujuan diselenggarakan acara ini yaitu untuk meningkatkan rasa percaya diri para wanita yang pernah jadi korban agar tetap bersemangat dalam hidup mereka. Selain menampilkan kecantikan fisik luar, para juri juga menilai kecantikan dari dalam hati.

Untuk menyulap ke-16 kontestan supaya tampil cantik, panitia menyediakan tim tata wajah dan rambut khusus bagi mereka. Panitia ingin kendati sudah berusia lanjut, mereka tetap dapat tampil anggun dan cantik dalam acara formal.

Dalam ajang ratu kecantikan itu, juri memutuskan pemenang diraih Shoshana Colmer yang telah berusia 93 tahun. Dia berkisah dulu dibesarkan di Cekoslowakia sebelum akhirnya dipenjara di Auschwitz, Austria.

Ketika menerima tiara, Colmer sekaligus menunjukkan nomor identitasnya yang masih melekat di kulitnya, akibat ditato oleh tentara azi.

"Saat itu demi mendapatkan roti, saya rela bernyanyi di hadapan para tentara," kata Colmer.

Kini dia bermukim di Israel. Namun bukan berarti tinggal di sini tanpa masalah.

Pada tahun 2006 silam, rumahnya yang terletak dekat dengan perbatasan Lebanon kena sasaran roket yang ditembakkan oleh tentara Hizbullah. Namun acara ratu kecantikan itu turut dikritik beberapa pihak.

Salah satunya diungkap oleh Dalia Sivan, yang bekerja untuk lembaga amal bagi korban selamat Holocaust, Amcha. Kepada laman USA Today, dia mengatakan acara pemilihan ratu kecantikan itu hanya menampilkan penderitaan para kontestan ke hadapan publik secara terbuka.

"Saya tidak yakin saya senang dengan pemilihan ratu kecantikan ini karena melalui kegiatan ini malah menjadikan wanita sebagai objek dan hanya sekedar menampilkan penderitaan mereka kepada publik demi keuntungan pribadi," kata Sivan. (sj)


http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/08/24/219183_ratu-kecantikan-korban-perang-nazi_663_382.jpg
 

sumber | segalaunik.blogspot.com | http://dunia.news.viva.co.id/news/read/438867-israel-gelar-ratu-kecantikan-korban-perang-nazi?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook