Pages

Nomor Tunggal Jadi 'PR' Besar Bulutangkis Indonesia - Nomor tunggal masih melempen di taraf Internasional.

Nomor Tunggal Jadi 'PR' Besar Bulutangkis Indonesia - Nomor tunggal masih melempen di taraf Internasional.Indonesia tak lagi memiliki tunggal putra yang mumpuni selepas era Taufik Hidayat. Begitu juga di nomor tunggal putri. Rupanya hal itu juga mendapat perhatian serius dari Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Dalam beberapa event bertaraf internasional, sektor ganda memang tampak lebih dominan dibanding sektor tunggal. Terakhir, Indonesia berhasil menyabet gelar di Kejuaraan Dunia lewat nomor ganda campuran dan ganda putra.

Di nomor tunggal putra, Taufik sempat mengangkat pamor Indonesia pada medio 1998-2007. Berbagai macam gelar dia persembahkan di masa keemasannya. Terhitung ada sekitar 7 medali emas dari semua ajang dipersembahkan Taufik sebelum akhirnya memutuskan pensiun usai Djarum Indonesia Open 2013 lalu.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/01/18/140546_pbsi-umumkan-skuad-tim-thomas-dan-uber-indonesia_663_382.jpg


Setali tiga uang dengan tunggal putra, Indonesia juga kesulitan mencari jagoan mumpuni di nomor tunggal putri. Mia Audina menjadi generasi terakhir yang didapuk sebagai tulang punggung Indonesia di level internasional. Mia berhasil mempersembahkan 4 medali emas dari semua ajang yang diikutinya, termasuk dua gelar juara di Uber Cup pada 1994 dan 1996.

Namun, kini Indonesia nampak kesulitan mencari andalan di nomor tunggal. PBSI pun terus melakukan berbagai upaya termasuk mencari bibit-bibit unggul sebagai penerus di kategori tersebut.

"Itu jadi PR bagi PBSI. Memang harus diakui saat ini kita belum mendapatkan pemain-pemain andalan untuk nomor tunggal," kata Roy Suryo, Menteri Pemuda dan Olahraga,  ketika ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu 18 Agustus 2013.

Sulitnya mencari jagoan-jagoan di nomor tunggal juga diakui tim pelatih pelatnas PBSI. Menurut Kepala Pelatnas PBSI, Ricky Subagja, sampai saat ini pihaknya memang masih sulit meningkatkan kualitas individu pemain di nomor tunggal. Ricky menjelaskan gap yang terlalu jauh dengan pebulutangkis dunia macam Lee Chong Wei dan Lin Dan juga punya andil.

"Kualitas yang ada saat ini masih sulit untuk ditingkatkan levelnya. Maka dari itu kita agak kesulitan dalam mencari bibit-bibit unggul di nomor tunggal. Tapi kami terus berupaya untuk meningkatkan level mereka. Komunikasi dan evaluasi terus dilakukan oleh seluruh elemen tim pelatih," kata Ricky.

Beberapa nama sebenarnya sempat digadang-gadang akan menjadi tulang punggung di nomor tunggal. Beberapa di antaranya adalah Simon Santoso dan Lindaweni. Namun, keduanya masih belum bisa menampilkan permainan yang konsisten.

Saat ini, tim pelatnas memiliki beberapa pemain muda yang diharapkan bisa menjadi andalan di nomor tunggal. "Kalau putra ada beberapa nama seperti Hayom Rumbaka, Jonathan Dasuki, dan Wisnu Yuli," ujar Ricky.

Namun, Ketua PBSI, Gita Wirjawan, tetap optimis. Ia yakin pihaknya mampu memunculkan pemain-pemain yang akan menjadi andalan di nomor tunggal di masa mendatang. Gita pun membeberkan beberapa calon yang dianggapnya bisa menjadi tulang punggung di nomor tunggal.

"Ada Hayom Rumbaka. Dia sepertinya cocok untuk menjadi penerus di nomor tunggal. Bisa merepotkan Lee Chong Wei di event Djarum Indonesia Open dan itu cukup membuktikan kualitasnya," beber Gita.

Di 2014 mendatang PBSI akan dihadapkan pada beberapa event internasional. Beberapa di antaranya adalah Thomas dan Uber Cup, All England, serta Asian Games di Incheon, Korea Selatan.


sumber | segalaunik.blogspot.com | http://sport.news.viva.co.id/news/read/437231-nomor-tunggal-jadi--pr--besar-bulutangkis-indonesia